Analysis of Sexual Orientation among Adolescents in Tasikmalaya Regency
Main Article Content
Putri Azzahroh
Vivi Silawati
Weihuan Zhau
Ulfah Aunillah Sopiatunnida
Background: The age range of these high school students is 13-16 years, which is the initial age of showing homosexual behavior and same-sex attraction. To prevent deviant sexual behavior from occurring in adolescents, it is necessary to identify sexual orientation in the early stages.
Objective: To determine the sexual orientation of adolescents at SMPN 1 Sariwangi and SMP Islam Jayaratu. Determining the influence of personality, environment, trauma, sexual behavior, intensity of access to pornography, social support, parenting style, religiosity, attitudes, and perceptions of LGBT towards sexual orientation. Determining the differences of adolescent sexual orientation at SMPN 1 Sariwangi and SMP Islam Jayaratu.
Methodology: This research is a descriptive research with a cross-sectional approach with the PLS-SEM test and the difference test. The sample in this research was 227 teenagers. The research instrument used a questionnaire.
Results: Based on the research conducted, it was found that the sexual orientation of 95% of adolescents was heterosexual and the remaining 5% had a deviant sexual orientation, homosexual or bisexual. Factors significantly influenced the sexual orientation are the intensity of access to pornography, environment and trauma.
Conclusion: Most of the adolescents at SMPN 1 Sariwangi and SMP Islam Jayaratu are heterosexual. Access intensity of pornography, environment and trauma had a significant effect on the formation of sexual orientation.
Nurhayati T. Faktor-faktor yang berhubungan dengan orientasi seksual pada remaja. Jurnal Ilmiah Bidan. 2017; 2(3), 22–31.
Novita O. Hak perkawinan bagi kaum LGBT: legalitas dalam hukum Indonesia.
Jurnal Ilmiah Dunia Hukum. 2021; 6(1), 26–37.
Vanella S. Distribution of sexual attraction worldwide. 2021.
Safitri A, Niko PF, Fitriyana N, Erawan H, & Baidarus DR. Psikoedukasi seks mengenai LGBT di SMA Muhammadiyah Pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI. 2018; 2(2), 129–133.
Hamzah A dan Murtiningsih S. Keberadaan lgbt (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) dalam perspektif filsafat proses whitehead. Farabi. 2021;18(1), 1–21.
Nabilla F. 31 Negara yang Melegalkan LGBT, Apakah Indonesia Termasuk? [Internet]. 2021. Tersedia di https://www.suara.com/news/2022/05/10/130102/31negara-yang-melegalkan-lgbt-a pakah-indonesia-termasuk?page=1
Dacholfany MI. Dampak LGBT dan antisipasinya di masyarakat. Nizham Journal of Islamic Studies. 2017; 4(1), 106–118.
Putra NN. Temuan KPAID, seribuan warga kabupaten tasikmalaya termasuk LGBT. RRI Bandung, 1. 2018.
Sanjaya Y. Peranan orangtua dalam mengantisipasi perilaku lgbt di kalangan remaja kristen di Kota Batam. 2020.
Febrya IWV dan Elmirawati. Analisis Faktor Penyebab Orientasi Seksual Menyimpang Pada Narapidana Perempuan Di Lapas Klas II A Pekanbaru. Jurnal Pers Universitas Islam Riau. 2017; 2(2).
Setiawati L dan Febriyanto K. Hubungan lingkungan dengan perilaku seksual berisiko pada lsl (lelaki seks lelaki) di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung. Borneo Student Research. 2020;1(2), 1177–1182.
Irawan H. Faktor-faktor mempengaruhi menjadi gay di Kota Samarinda. Ejournal Sosiatri-Sosiologi. 2016.
Farisa TD, Deliana SM, dan Hendriyani R. Faktor-faktor penyebab perilaku seksual menyimpang pada remaja tunagrahita SLBN Semarang. Developmental and Clinical Psychology. 2013; 2(1).
Harper GW, Serrano PA, Bruce D, & Bauermeister JA. The internet’s multiple roles in facilitating the sexual orientation identity development of gay and bisexual male adolescents. American Journal of Men’s Health. 2016;10(5), 359–376.
Wulan LPN dan Rahmasari D. Peran parent child relationship pada pembentukan
orientasi seksual lesbian. Character: Jurnal Penelitian Psikologi. 2021; 8(5).
Hartman H dan Sheskin IM. American Jews and the Domestic Arena: Issue 1, LGBT Jewish Households. In American Jewish Year Book 2020. Springer. 2022. 71–86.
Elistiana NA. Pengaruh lingkungan terhadap perubahan jati diri remaja akhir usia (18-21) yang mengarah ke lgbt [Skripsi]. Stikes Insan Cendekia Medika. Jombang; 2018.
Amelia R, Susanti M, dan Siana Y. Persepsi, sikap dan tingkat pengetahuan siswa sma1 padang panjang terhadap lgbt (lesbian, gay, biseksual dan transgender). Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan. 2022; 5(3).
Warsina WW. Gambaran persepsi remaja terhadap perilaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di SMAN 1 Tamansari Kabupaten Bogor. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung. 2017;9(2), 19–25.
Siregar EP. Persepsi remaja tentang lgbt (lesbian, gay, biseksual, dan transgender di SMA Santa Lusia Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 2018. Jurnal Darma Agung Husada. 2019; 5(1).













